Rabu, 22 Juli 2009

potret realitas dari ERK di album ke dua

Efek Rumah Kaca (ERK) kembali dengan album kedua, mereka Terus mengumandangkan revolusi di tiga bidang. Makin subversif dan provokatif. Cholil Mahmud (gitar,vocal), Adrian Yunan Faisal (bass,suara latar) dan Akbar Bagus Sudibyo (drum,suara latar) beraksi kembali. Kali ini, album kedua mereka, Kamar Gelap, dirilis oleh Aksara Record. ERK tetap dengan posisinya sebagai pemotret realitas yang merekam kegelisahan mereka. Tapi kali ini lebih terasa keras, cadas. Kamar Gelap adalah dua belas track terhebat yang pernah saya dengarkan. You know, kadang ada band yang punya dua atau tiga lagu bagus saja dalam satu album,tapi sudah jelas tidak berlaku untuk album Kamar Gelap. So let's dig it!!
1. Tubuhmu Membiru... Tragis
Pilihan lagu ini sebagai track pertama adalah keputusan yang pintar.Mereka tidak bernafsu untuk ngasih liat keragaman musik di album kedua, justru track ini semacam bridging dengan album pertama. Vokal Cholil benar -benar mengajak kita merasakan kehampaan, kekosongan. Apapun yang dilakukan orang yang sedang tinggi adalah artifisial, penuh delusi dan halusinasi, berakhir kaku dan mati. Perjalanan enam menit empat puluh sembilan detik  yang melelahkan tapi sangat indah.
2. Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa
It's a love song in a different point of view. Mereka sudah mengingatkan bahwa Jatuh Cinta Itu Biasa Saja, dan track kedua ini segera menghentak seakan ingin mengingatkan lagi jangan terlalu terobsesi dan terbuai sampai - sampai merasa pacarmu adalah malaikat. Yeah right ...more like Adolf Hitler atau at least sedang kerasukan rohnya. Kadang cinta dan bodoh sangat tipis bedanya, sekali kehidupan kita di take over sama orang, siap - siap dibawa menuju ruang hampa, di doktrin dan di brainwashed sampai tak mengenali diri sendiri lagi. Permulaan dari serunya musik ERK dimulai dari track ini.
3. Mosi Tidak Percaya
Kegeraman akan kegemaran sekelompok orang dengan omong kosong dan argumen super tolol dengan sentuhan punk didalam aransemennya. Anthem warga sebuah negara yang dipaksa memilih atas nama haram. Well you know what, dumbass?? Kami tidak sudi diperdaya kalau hanya untuk melegalkan kuasa kalian, and no... we don't believe that we're gonna go to fukkin hell just because we don't fukkin vote you. we're there because we're facist and racist or just plain stupid, now that makes more sense!!!
4. Lagu Kesepian
Aroma gelap album pertama kembali terasa di lagu Kesepian ini. Pesan yang disampaikan sederhana dengan lirik yang dalam, dan gue suka banget aransemennya yang sangat mewakili perasaan sepi. Ketika di keramaian ada rasa kesepian dan berharap ketika sendirian akan ada tenang, ternyata tak juga rasa itu ditemukan. Intinya, when you're lonely, you're fucked up.
5. Hujan Jangan Marah
Amazing track! Mereka tetap concern dengan isu lingkungan dengan cara yang luar biasa. Track berisi komunikasi dua arah antara ERK dan sang hujan yang nampaknya sudah murka dengan kelakuan kita. This is absolutely an everlasting flood song for us! Gue merinding sekali mendengar Cholil berteriak 'Hujan, hujan ... jangan marah' dengan latar suara Adrian. Gue rasa ini jenis do'a yang akan membuat Tuhan iba dan akhirnya mengabulkan doa kita. Coba kalo gue yang teriak - teriak ....Banjir bandang langsung kali ya bo!! Hehe!!
6. Kenakalan Remaja Di Era Informatika
Lagu dengan tunes yang menangkap kuping alias ear catching. Pas dipilih sebagai single pertama karena penyuka musik ERK akan segera menyadari adanya progress di materi album Kamar Gelap. Menyoroti tingkah laku anak - anak tolol yang hype akan tehnologi dengan kamera VGA kualitas rendah sejadi - jadinya. (oh seriously, I fukkkkiiin hate this VGA things! Jelek sekali!!!) tapi jatohnya malah norak. Tapi gue hanya ingin bilang ke ERK bukan cuma remaja saja yang gagap di era informatika. How about some of those dumbfucks? The so-called wakil rakyat yang juga sangat idiot mempertunjukkan kemaluan kecil mereka di depan kamera? Nafsu tak akan peduli apakah kau seorang remaja atau pejabat yang kelihatan taat pada agama.
7. Menjadi Indonesia
Judul lagu ini diambil dari buku karya Parakitri T Simbolon yang juga berjudul sama. Beneran ya, dua kali denger lagu ini dan lo nggak merasa terharu dengerin lagunya, coba segera cek ke psikiater siapa tau lo menderita AMWBBHS alias A Moron With a Black Black Heart Syndrome. Lagu ini terasa weird ketika sampai di bagian tengah, vokal Cholil dan ketukan drum Akbar terasa tidak seragam, tapi gue ingat betapa cerdasnya band ini dengan metafora dalam lirik lagunya, maka gue berasumsi sendiri ini adalah metafora dalam musik.Apa yang lo rasakan sebagai orang Indonesia tidak akan sama dengan yang ada di kepala ratusan juta orang lainnya. Malu, kagum, merangkul, meninggalkan .... track jenius tapi tidak pretensius.
8. Kamar Gelap
Sekaligus dijadikan sebagai judul album kedua Efek Rumah Kaca. Track ini semacam proses perjalanan sebuah meditasi dalam keheningan (taelaah bahasa gueee!!!). Kamar gelap tidak membicarakan sepi yang sejenis dengan yang ada dalam track Lagu Kesepian, tapi lebih pada mencari pencerahan. Menyendiri dalam kamar gelap, membenarkan posisi jiwa yang mulai nggak sehat.Direkomendasikan untuk spa, kelas yoga, dan orang - orang kantor yang dikirim atasannya untuk mengikuti program Quantum Training.
9. Jangan Bakar Buku
Peristiwa pembakaran buku kurikulum sekolah yang katanya melenceng dari sejarah (memangnya ada yang tidak melenceng di negara ini?) menginspirasi ERK untuk membuat lagu Jangan Bakar Buku. Apa hak orang - orang ini menyumpal jalannya ilmu ke otak anak - anak sekolah? Kenapa ada buku yang di bredel? Kenapa ada majalah yang dilarang beredar karena sekelompok orang barbar bilang jangan? Bukankah makin banyak tulisan dibaca akan membuat kita pintar? Dan kalau kita pintar kita akan tahu sendiri mana yang lurus, mana yang melenceng? Atau, mereka memang ingin kita tidak terlalu pintar dan tidak terlalu banyak tanya?
10. Banyak Asap Disana
Sekali lagi isu sosial diangkat ERK, ternyata bukan hanya hutan yang dibabat dan dibakar yang bikin sesak nafas. Kelakuan memperkaya tujuh turunan, urbanisasi yang menggila, kemiskinan kaum marginal, diceritakan dengan beat menghentak. Jutaan kali lebih berharga daripada jargon - jargon norak yang banyak bertebaran dipinggir jalan akhir - akhir ini.
11. Laki - Laki Pemalu
Gue langsung merasakan sound yang sangat familiar di lagu ini. Ketika gue cek bagian covernya, ternyata betul... lagu ini melibatkan Ade Paloh sebagai backing vocal dan Ramondo Gascaro pada keyboard. Mereka berdua adalah personel dari band Sore dan membawa atmosfer klasik pada lagu ini. Keren sekali!!
12. Balerina
Lagu penutup yang sangat segar. Secara komersil cukup punya kans untuk dijadikan single kedua. Memberi energi positif pendengarnya dalam menjalani kehidupan sehari - hari dengan mengambil metafora seorang balerina yang menciptakan tarian yang ekspresif, elegan dan santun.Lagu terakhir yang membuat gue sangat puas dengan seluruh materinya,lagu, lirik, progress secara musikal, dihadirkan Efek Rumah Kaca dengan kualitas audio yang keren.

so... apalagi yang perlu diragukan dari mereka??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar